Di Entri kali ini saya ingin memberitahu sesuatu tentang blog lama saya yang udah lama banget gak bisa di buka. Di blog itu saya mulai belajar caranya bikin blog, dan saya inget sekali dulu saya cuman 4 kali ngepost entri yaitu
Blog itu dengan 4 Entri tersebut cukup mendatangkan banyak Pengunjung, terhitung pas tadi saya liat sudah ada
. Memang sih cuman sedikit di bandingkan dengan blog-blog orang lain, tapi karena itu pertama kalinya bikin blog ya itu merupakan prestasi yang sangat membanggakan buat saya.
Selain 2 post entri itu di blog itu juga ada foto saya dengan muka polos terpampang besar di halaman muka blog itu, tentunya muka anak kelas 8 SMP yang lagi alay-alaynya. Kalo mau liat liat langsung blognya bisa langsung ke
Batik (kata Batik) berasal dari bahasa
Jawa "amba" yang berarti menulis dan "tik" yang berarti titik / nitik.
Kata batik sendiri merujuk pada teknik pembuatan corak dengan
menggunakan canting atau cap yang telah berisi "malam" (wax) untuk
menutupi pola atau motif yang telah digambar agar nantinya tidak terkena
oleh pewarna kain saat pross pewarnaan berlangsung. Dalam bahasa
Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain
batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan
canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna.
Batik secara historis berasal dari zaman
nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada
daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan
bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik
mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan
tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan,
relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui
penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni
batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan
variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang
amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah
mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan
ciri kekhususannya sendiri.
Baca selengkapnya hanya di http://viruspintar.blogspot.com
Perkembangan Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia
berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan
sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan
pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan
Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar
di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga
raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas
dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta
para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal
diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton
dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun
kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas
menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu
senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana,
kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu
itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang
dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri
antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya
dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia
telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga
kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi
milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad
ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya
batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah
usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah
menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Baca selengkapnya hanya di http://viruspintar.blogspot.com
Macam-macam batik Indonesia
Corak dan motif batik Indonesia sendiri
sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa
kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.
Di bawah ini merupakan macam-macam batik yang terdapat di Indonesia :
Batik Kraton
Batik Kraton awal mula dari semua jenis
batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi
hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga
pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya
motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif
Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif
lainnya.
Batik Sudagaran
Motif larangan dari kalangan keraton
merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang
sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan
sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik
Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi
atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi
warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam
proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru.
Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang
rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang
amat indah.
Batik Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan
kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau
saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak
halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini
dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk
pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
Batik Belanda
Warga keturunan Belanda banyak yang
tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang
disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip
dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.
Batik Jawa Hokokai
Pada masa penjajahan Jepang di pesisir
Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif
dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik
Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail
seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih
diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
Baca selengkapnya hanya di http://viruspintar.blogspot.com
Contoh Batik Tiap Daerah di Indonesia
Batik Yogyakarta (Kasultanan)
Secara umum kain batik jogja mempunyai ciri-ciri dari warna kain itu sendiri.
Dari berbagai macam motif kain batik di tanah air, atau bahkan dari
penjuru dunia, batik jogja mempunyai ciri khas dari warna kain dasar,
untuk membuat kain batik itu sendiri.
Batik jogja menggunakan kain putih dengan corak hitam. Salah satu contoh adalah batik grompol diatas.
Batik Solo/Surakarta (Kasunanan)
Kain batik yang bermotif Solo/Surakarta
juga mempunyai ciri khas yang membedakanya dengan kain batik dari Yogya.
Kain batik Solo berwarna kuning dengan corak tanpa putih.
Batik Banyumas
Keberadaan batik Banyumasan memang
tenggelam ketika berbicara soal batik, karena ada batik Solo dan Yogya
yang lebih popular di masyarakat. Motif-motif batik Banyumas pun
dipengaruhi oleh motif-motif batik dari dua kota tersebut. namun
demikian ciri khusus dari batik Banyumasan adalah warna dasar yang
kekuningan dengan sogan kemerahan.
Batik Pekalongan
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir
yang paling kaya akan warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam
hiasnya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir
lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan
China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik,
meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya,
seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang
pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan
kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari
pekalongan adalah motif batik Jlamprang.
Batik Cirebon
Salah satu ciri khas batik asal Cirebon
yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif “Mega Mendung”, yaitu
motif berbentuk seperti awan bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk
bingkai pada gambar utama.
Batik Madura
Sebagai sebuah bentuk karya seni budaya,
batik Madura banyak diminati dan digemari oleh konsumen lokal dan
interlokal. Dengan bentuk dan motif yang khas batik Madura mempunyai
keunikan tersendiri bagi para konsumen. Corak dan ragamnya yang unik dan
bebas, sifat produksinya yang personal (dikerjakan secara satuan),
masih mempertahankan cara-cara tradisional (ditulis dan diproses dengan
cara-cara tradisional) dan senantiasa menggunakan bahan pewarna alami
yang ramah dengan lingkungan.
Batik Lampung
Motif Lampung memiliki keunikan
tersendiri yang sangat berbeda dengan motif wilayah lain yang ada di
indonesia, merunut sejarah Lampung mulai mengenal seni tekstil sejak
abad ke 18 bertepatan dengan masuknya pengaruh kebudayaan India yang
mulai masuk ke perairan Sumatera sehingga pengaruh motif-motif Budha
sangat kental di dalamnya. Motif yang paling terkenal dan menjadi
rebutan para kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”
dua motif ini menjadi sangat khas bagi kebudayaan Lampung dan merupakan
trade mark Lampung di mata dunia internasional.
Batik Jambi
Batik Jambi sebenarnya sudah ada sejak
zaman dahulu kala, saya tidak tahu pasti sejarahnya yang jelas sampai
sekarang Batik Jambi mempunyai ke-khasan corak/motif yang masih
terpelihara. Beberapa corak tersebut adalah corak/ motif tampuk manggis,
durian pecah, kajanglako, dan motif angsoduo meskipun sekarang banyak
pengembangan-pengembangan corak baru oleh pengrajin batik di Jambi.
Baca selengkapnya hanya di http://viruspintar.blogspot.com
Batik Kalimantan
Batik Kalimantan memiliki motif yang
bervariatif dengan warna-warna yang memanjakan selera. Motif yang umum
adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak),
Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang
Kalimantan), dan Balanga.
Batik Toraja
BATIK TORAJA mulai diperkenalkan secara
resmi 6 tahun silam (2004) dengan ide menuangkan karya ukir dalam kain
dan merupakan perpaduan antara nilai tradisional dengan post-modern.
Batik Bali
Memang masih relatif baru, namun
perkambangan industri batik di Bali begitu pesat. Barangkali karena Bali
menyimpan banyak potensi motif dan desain lokal. Puluhan desain batik
khas Bali telah lahir. Dari yang berharga murah hingga yang selangit.
Sejauh ini, harga pasaran rata-rata batik tulis yang beredar di Bali
Bali yang berkualitas bagus berkisar antara Rp 350 ribu hingga Rp 2
juta.
Batik Papua
Motif yang Khas dari Batik Papua adalah
membuat orang yang mengenakannya semakin anggun dan elegan. Karena motif
yang di tampilkan adalah motif-motif natural. Ditambah lagi dengan
warna-warna yang relatif beragam. Semakin lengkap dan pas jika di
padukan dengan bawahan gelap atau kalem.